Friday, February 19, 2021

SEMANIS PERMEN KAPAS




Kamu tau permen kapas?

Yang ku tau dia lembut dan manis, namun seketika mencair saat dimasukkan ke mulut. 

Kamu memerlukan beberapa kali suapan untuk benar-benar bisa menikmatinya.

Begitupula saat aku mengenalmu, perlu beberapa kali aku meyakinkan hatiku

Namun selalu berada di awang-awang

Semakin aku dekat denganmu, semakin aku tak mengenalmu

Aku gagal menafsirkan bahasamu.


Atmosfer kita sudah berbeda

Aku berpikir bahwa cuaca sedang buruk

Aku lebih memilih untuk berdiam diri

Menunggu saat saat arunika dalam diri kita


Aku sempat merasakan  gegap gempita 

Baru saja

Isi chat ini sudah nampak seperti jenggala saja.

Rimbun tapi hening, 

Ah tidak, jenggala masih memiliki kehidupan. 

Tidak dengan kita


Aku memutuskan untuk berhenti

Setelah kutuntaskan rasa penasaranku

Meyakinkan diri 

Mengutuk 


Aku tidak pernah bisa lupa

Ada saja yang menyebut nama mu

Hingga hari ini aku meminta

Jangan sebut lagi

 

Yang ku ingat, swastamita yang pernah kita tatap bersama

Tetap saja aku tidak bisa mengubah bagaimana Tuhan memiliki takdir

atas kita

 


Pasuruan, 19 Februari 2021

Renjana