Di lapangan, tiap pertandingan diatur oleh dua umpire, seorang berdiri di belakang wicket pelempar, dan yang lainnya berdiri di posisi "square leg", 15-20 meter dari pemukul "striking" dan segaris dengan popping crease. Umpire memiliki tanggung jawab yang meliputi: memutuskan apakah bola telah dilempar dengan benar (bukan no ball ataupun wide); apakah run telah dicetak; apakah seorang pemukul out (tim fielding harus terlebih dahulu meng-appeal ke umpire, biasanya dengan berkata "How's that?"); kapan interval mulai dan selesai; serta kelayakan lapangan dan cuaca untuk bermain. Umpire berwenang untuk menunda atau bahkan membatalkan pertandingan jika keadaan dapat membahayakan permainan, seperti lapangan basah atau pencahayaan buruk.
Di luar lapangan pada pertandingan yang disiarkan di televisi, biasanya terdapat umpire ketiga yang dapat membuat keputusan di saat-saat tertentu dengan bantuan tayangan ulang. Umpire ketiga ini diwajibkan dalam pertandingan Test dan Limited Overs International antara dua negara anggota penuh ICC. Pertandingan ini juga memiliki referee yang bertugas memastikan bahwa pertandingan berjalan mengikuti Hukum dan semangat permainan.
Rincian pertandingan, termasuk run dan dismissal, dicatat oleh dua orang pencatat skor resmi, mewakili kedua tim. Pencatat skor diarahkan oleh isyarat tangan umpire (lihat gambar kanan). Sebagai contoh, umpire mengangkat telunjuk untuk menandakan pemukul out (telah di-dismiss); mengangkat kedua tangan di atas kepala jika pemukul telah memukul 6 run. Pencatat skor diharuskan mencatat semua run diperoleh, wicket diambil, dan over yang telah dilempar. Sumber https://aturanpermainan.blogspot.com/
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 comments: